TERRATRASH (TERRARIUM IN TRASH) SOLUSI APLIKATIF PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK DALAM BENTUK TERRARIUM

Indonesia merupakan negara dengan nomor urut keempat dalam besarnya jumlah penduduk setelah China, India, dan Amerika Serikat. Lonjakan penduduk yang sangat tinggi di Indonesia akan berdampak luas, termasuk juga dampak bagi lingkungan hidup. Hal tersebut dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Masalah lingkungan yang dihadapi dewasa ini pada dasarnya adalah masalah ekologi manusia. Masalah itu timbul karena perubahan lingkungan yang menyebabkan lingkungan itu kurang sesuai lagi untuk mendukung kehidupan manusia. Masalah tersebut jika tidak segera diatasi pada akhirnya berdampak kepada terganggunya kesejahteraan manusia.

Masalah berkurangnya daya dukung lingkungan hidup ini disebabkan karena ulah manusia itu sendiri, salah satu contohnya adalah sampah plastik. Plastik merupakan polimer yang tidak dapat didegradasi sehingga akan terus menumpuk jika dibiarkan begitu saja. Badan Lingkungan PBB memperkirakan, tahun 2006 tiap 1 mil persegi lautan mengandung 46.000 lembar sampah plastik. Dilaporkan pula dasar perairan Samudra Pasifik telah tertutup sampah plastik yang luasnya dua kali daratan Amerika Serikat dan diperkirakan menjadi dua kali lipat pada tahun 2015. Hal ini akan berdampak negatif pada rantai makanan dan ekosistem lingkungan.

Terratrash (Terrarium in Trash) adalah salah satu solusi aplikatif yang telah saya lakukan untuk membantu mengatasi masalah menimbunnya limbah botol plstik dewasa ini. Terratrash menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse and recycle) yaitu pembuatan terrarium dengan memanfaatkan limbah botol plastik sebagai wadah yang dipadukan dengan ornamen tanaman kecil, umbi serta rimpang dengan mengedepankan nilai-nilai kreativitas dan artistik. Hal tersebut selain mengurangi polusi akibat limbah plastik, juga dapat menambah daya jual limbah botol plastik.

No Response to "TERRATRASH (TERRARIUM IN TRASH) SOLUSI APLIKATIF PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK DALAM BENTUK TERRARIUM"

Post a Comment